Emas Rebound Setelah Turun Tajam seiring Investor Kembali Melakukan Pembelian

Emas menguat setelah penurunan satu hari tertajam tahun ini karena para pedagang menganalisis sinyal beragam dari AS terkait rencana Tarif China.
Emas batangan naik di atas $3.330 per ons, setelah mengalami penurunan satu hari terbesar sejak November pada sesi kemarin. Di antara sinyal terbaru dari Washington, Menteri Keuangan Scott Bessent meragukan penyelesaian tepat waktu perang dagang AS-China. Itu menyusul pernyataan yang lebih mendamaikan dari Presiden Donald Trump.
“Penangguhan hukuman sementara dari Trump telah gagal,” kata Priyanka Sachdeva, analis Philip Nova Pte yang berbasis di Singapura. “Investor yang melewatkan kereta beli saat turun pada awal April mendorong kenaikan hari ini.”
Emas mengalami perjalanan yang tidak stabil minggu ini, awalnya mencapai rekor di atas $3.500 per ons pada hari Selasa, sebelum mencatat penurunan selama dua hari. Kenaikan awal didorong oleh pernyataan keras Trump terhadap Tiongkok, serta pernyataan yang menyerang Federal Reserve AS. Pembalikan tersebut mengikuti perubahan sikap presiden.
Kerusuhan Pasar telah mengguncang perdagangan di Tiongkok. Kontrak berjangka untuk logam mulia di Shanghai membukukan penurunan intraday terbesar sejak 2013 pada hari Rabu. Volume perdagangan juga melonjak ke rekor.
Emas diperdagangkan 1,2% lebih tinggi pada $3.328,02 per ons pada pukul 9:22 pagi waktu London, setelah naik sebanyak 2,4% di awal sesi. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,3%. Perak dan platinum merosot, sementara paladium naik tipis. (Arl)
Sumber : Bloomberg