Harga Perak (XAG/USD) anjlok lebih dari 1,5% mendekati $33,00 selama jam perdagangan Amerika Utara pada hari Jumat (25/4). Logam putih ini turun tajam dari level tertinggi tiga minggu di $33,70 yang tercatat sebelumnya pada hari itu. Aset tersebut melemah karena investor semakin yakin bahwa Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok akan membuat kesepakatan lebih cepat.
Harapan akan gencatan senjata dalam perang dagang antara dua negara adikuasa terbesar di dunia itu meningkat karena Tiongkok telah menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menangguhkan Tarif tambahan atas impor peralatan medis dan beberapa bahan kimia industri dari AS, Bloomberg melaporkan.
Investor melihat skenario tersebut menguntungkan bagi prospek ekonomi global. Secara teoritis, prospek ekonomi global yang membaik mengurangi permintaan aset safe haven, seperti Perak.
Sementara itu, Dolar AS (USD) telah bangkit kembali setelah pergerakan korektif yang tajam pada hari Kamis. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, pulih mendekati 99,75.
Namun, pernyataan yang saling bertentangan dari Presiden AS Donald Trump dan Tiongkok mengenai apakah kedua negara telah hadir di meja perundingan atau tidak untuk merundingkan kesepakatan perdagangan diperkirakan akan membuat investor menunggu. Trump telah menyatakan bahwa diskusi antara Washington dan Beijing tentang perdagangan berjalan dengan baik, namun, Tiongkok telah membantah pernyataan ini, dengan mengatakan bahwa belum ada “negosiasi ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan AS”. (Arl)
Sumber: Fxstreet
Harga Perak Anjlok Mendekati $33,00 Ditengah Perundingan Dagang AS-Tiongkok
