Indeks Dolar AS (DXY), yang menelusuri kinerja Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan dengan baik, naik sekitar 0,40% pada hari Jumat (25/4) saat berita ini ditulis. Namun, para pelaku Pasar terbagi setelah AS dan Tiongkok meninggalkan komentar yang saling bertentangan mengenai apakah negosiasi kesepakatan perdagangan sedang berlangsung.
Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa AS sedang berbicara dengan Tiongkok, sehingga menopang Pasar ekuitas lebih tinggi, dan mendukung pengembalian Greenback.
Selain itu, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, Bloomberg melaporkan pada hari Jumat bahwa Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk menangguhkan Tarif 125% pada beberapa impor AS, termasuk peralatan medis, etana, dan penyewaan pesawat. Namun, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengklarifikasi bahwa “Tiongkok dan AS tidak melakukan konsultasi atau negosiasi apa pun tentang Tarif.” Ketika ditanya tentang pengecualian Tarif pada beberapa barang AS, juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan, “Saya tidak mengetahui secara spesifik, saya merujuk Anda ke otoritas yang berwenang.”
Di sisi kalender ekonomi, ada kalender yang sangat sepi di depan. Federal Reserve (Fed) telah memasuki periode tidak aktif menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mendatang pada tanggal 7 Mei.
Sementara itu, pada hari Jumat ini, para pedagang dapat melihat pembacaan akhir bulan April untuk angka Sentimen Konsumen Universitas Michigan dan ekspektasi inflasi.(yds)
Sumber: Fxstreet
Dolar Naik Tipis Jelang Akhir Pekan Geopolitik yang Padat
