Emas Terus ke Rekor Tertinggi Ditengah Melemahnya Dolar

Emas melonjak ke rekor tertinggi pada Rabu (16/4) karena Dolar melemah meskipun penjualan ritel AS pada Maret menguat secara tak terduga, menjelang pemberlakuan Tarif menyeluruh atas impor oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April.
Emas untuk pengiriman Juni terakhir terlihat naik US$103,30 menjadi US$3.343,700, melampaui rekor penutupan pada 11 April sebesar US$3.244,60 per ons.
Kenaikan ini terjadi karena Biro Sensus AS melaporkan penjualan ritel Maret naik sebesar 1,4% dari bulan sebelumnya, naik dari kenaikan 0,22% pada Februari dan di atas estimasi konsensus FactSet untuk kenaikan sebesar 1,3%. Penjualan tidak termasuk mobil naik 0,5% bulan ke bulan, naik dari 0,7% pada Februari dan di atas estimasi konsensus 0,3%. Data penjualan yang kuat tidak banyak memberikan dukungan bagi Dolar AS, yang telah jatuh ke posisi terendah dalam dua tahun karena kekhawatiran perang dagang Trump mengganggu arus perdagangan global dan kemungkinan akan meningkatkan inflasi serta memperlambat pertumbuhan. Indeks Dolar ICE terakhir terlihat turun 0,81 poin menjadi 99,4.
“Jelas bahwa kinerja Emas yang kuat sebagian besar didorong oleh pelemahan USD, terutama terhadap tiga mata uang utama saat ini yaitu EUR, JPY, dan CHF, yang menyebabkan keuntungan yang lebih kecil bagi investor di wilayah dan negara tersebut”, Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank mencatat.
Sementara imbal hasil Treasury juga lebih rendah menjelang pidato sore oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Economic Club of Chicago. Obligasi dua tahun AS terakhir terlihat membayar 3,82%, turun 4,4 basis poin, sedangkan imbal hasil Obligasi 10 tahun turun 2,8 poin menjadi 4,311%.(yds)
Sumber: MT newswires