Harga Perak naik di atas $32,50 per ons pada hari Rabu (16/4), mencapai level tertinggi hampir dua minggu karena meningkatnya ketegangan perdagangan dan ketidakpastian ekonomi yang luas mendorong permintaan safe-haven yang meningkat.
Peningkatan terbaru terjadi setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan penyelidikan terhadap potensi Tarif baru pada semua impor mineral penting—yang sebagian besar bersumber dari Tiongkok—yang semakin memicu kekhawatiran akan perang dagang yang semakin dalam. Beijing terus menolak apa yang disebutnya sebagai “intimidasi perdagangan” Trump, karena negara itu bersiap menghadapi dampak yang lebih luas dari Tarif AS yang ada dan yang akan datang.
Perak juga diuntungkan dari melemahnya Dolar AS secara umum di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh Tarif. Selain itu, pelaku Pasar mencermati dengan saksama sinyal kebijakan moneter dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang pernyataannya di kemudian hari dapat memengaruhi ekspektasi seputar suku bunga dan inflasi. (Arl)
Sumber: Trading Economics
Harga Perak Naik Ditengah Permintaan Safe-Haven yang Meningkat
