Minyak Bertahan Di Dekat Tertinggi Satu Bulan, Di Jalur Kenaikan Mingguan Ketiga

Harga Minyak sedikit menurun tetapi bertahan mendekati level tertinggi satu bulan pada hari Jumat (29/3), menuju kenaikan mingguan ketiga karena prospek pasokan global yang semakin ketat setelah AS memberlakukan Tarif terhadap negara-negara yang membeli Minyak dari Venezuela dan membatasi perdagangan Minyak Iran.
Harga Minyak mentah Brent turun 14 sen, atau 0,2%, menjadi $73,89 per barel. Harga Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 12 sen, atau 0,2%, menjadi $69,80 per barel pada pukul 04.31 GMT.
Pergerakan tersebut kecil dibandingkan dengan kenaikan lebih dari 2% untuk kedua kontrak sejauh minggu ini. Harga Minyak naik lebih dari 7% sejak mencapai level terendah multi-bulan pada awal Maret.
Pendorong utama kenaikan harga adalah perubahan lanskap sanksi Minyak global, tulis analis BMI dalam komentar Pasar. Presiden AS Donald Trump pada hari Senin mengumumkan Tarif baru sebesar 25% untuk calon pembeli Minyak mentah Venezuela, beberapa hari setelah sanksi AS yang menargetkan impor China dari Iran.
Perintah tersebut menambah ketidakpastian baru bagi pembeli dan menyebabkan perdagangan Minyak Venezuela ke pembeli utama China terhenti. Di tempat lain, sumber mengatakan Reliance Industries India, operator kompleks penyulingan terbesar di dunia, akan menghentikan impor Minyak Venezuela.
Minyak juga didukung oleh tanda-tanda permintaan yang lebih baik di AS, konsumen Minyak terbesar dunia, karena stok Minyak mentah negara itu turun lebih dari yang diantisipasi.
Data oleh Badan Informasi Energi menunjukkan persediaan Minyak mentah AS turun 3,3 juta barel menjadi 433,6 juta barel dalam minggu yang berakhir pada 21 Maret, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penarikan 956.000 barel. (Arl)
Sumber: Reuters