Dolar Merosot Pasca Kepercayaan Investor Goyah

Dolar terus merosot terhadap mata uang utama pada hari Jumat (11/4) karena Tarik ulur Tarif impor mengguncang kepercayaan investor terhadap keamanan greenback, mengirimnya ke level terendah dalam satu dekade terhadap franc Swiss dan level terendah tiga tahun terhadap euro.
Tiongkok menaikkan tarifnya pada impor AS menjadi 125% dari 84% pada hari Jumat, sebagai balasan terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan bea masuk pada barang-barang Tiongkok menjadi total 145% setelah menghentikan banyak kenaikan Tarif terbarunya di sebagian besar negara.
Dolar telah terpukul keras oleh aksi jual global yang menyebar ke saham dan bahkan Obligasi Pemerintah AS yang merupakan tempat berlindung yang aman. Imbal hasil Obligasi acuan 10 tahun berada di jalur kenaikan mingguan terbesar sejak 2001.
Data pada hari Jumat menunjukkan sentimen konsumen AS memburuk tajam pada bulan April sementara ekspektasi inflasi 12 bulan melonjak ke level tertinggi sejak 1981 di tengah kekhawatiran atas ketegangan perdagangan.
Dolar turun 0,9% pada 0,81650 terhadap franc Swiss, memperpanjang kerugian pada sesi sebelumnya ketika jatuh ke level terendah sejak Januari 2015. Dolar berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak November 2022.
Greenback turun 0,51% pada 144,05 yen setelah mencapai level terendah sejak September 2024. Dolar bersiap untuk penurunan mingguan terbesar sejak awal Februari.
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde pada hari Jumat mengatakan bank sentralnya siap untuk menggunakan instrumennya untuk menjaga stabilitas keuangan dan memiliki rekam jejak yang solid dalam merancang alat ketika diperlukan untuk menghadapi turbulensi.
Euro melonjak 1,25% menjadi $1,134050, setelah mencapai level tertinggi sejak Februari 2022. Euro berada di jalur kenaikan mingguan terbesar sejak awal bulan lalu.
Mata uang tunggal tersebut juga naik 0,43% terhadap pound sebagai tanda kinerja yang lebih baik. Pound naik 0,89% terhadap Dolar, menjadi $1,30825.
Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, turun 0,56% menjadi 99,958 – mencapai level terendah sejak April 2022. Di jalur penurunan mingguan terbesar sejak awal bulan lalu. (Arl)
Sumber: Reuters