Minyak Menurun Saat Kekhawatiran Perang Dagang Berlanjut

Minyak melanjutkan volatile yang tidak stabil karena investor menilai perubahan mendadak dalam kebijakan perdagangan AS, dengan Minyak berjangka kembali merugi menyusul reli yang melegakan pada hari Rabu.
Harga Minyak West Texas Intermediate anjlok hingga diperdagangkan di bawah $60 per barel, sekali lagi mendekati level terendah dalam empat tahun. Pada sesi sebelumnya, harga membukukan kenaikan intraday terbesar sejak Oktober. Dengan Pasar yang bergejolak, Presiden Donald Trump mengumumkan penghentian Tarif yang lebih tinggi selama 90 hari terhadap puluhan negara, tetapi ia juga menaikkan bea masuk terhadap Tiongkok menjadi 125%.
Ekuitas jatuh pada hari Kamis karena data baru yang menunjukkan bahwa inflasi AS mereda secara luas pada bulan Maret gagal meredakan kekhawatiran pedagang akan perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh Tarif, yang selanjutnya menekan Minyak mentah.
Harga Minyak turun drastis dibandingkan dengan awal bulan karena dorongan Tarif AS yang agresif memicu peringatan akan resesi global yang akan menekan permintaan energi. Pada saat yang sama, aliansi OPEC+ berkomitmen untuk melonggarkan pembatasan produksi dengan kecepatan yang lebih cepat dari yang diharapkan, yang memicu kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global yang lebih besar. Kazakhstan, yang telah berulang kali melampaui batas produksinya, kembali mengadakan negosiasi dengan perusahaan Minyak untuk memangkas produksi guna mematuhi kuotanya, menurut Interfax.
Tiongkok adalah importir Minyak terbesar, dan pungutan AS yang lebih tinggi dapat membebani konsumsi bahan bakar dan petrokimia negara tersebut. Bahkan sebelum Trump kembali ke Gedung Putih, penggunaan bensin dan solar telah menurun, sebagian karena krisis properti yang berlarut-larut, dan sebagian karena penyebaran kendaraan listrik dan energi terbarukan.
Minyak WTI turun 4,1% menjadi $59,78 per barel pada pukul 10:33 pagi di New York. Minyak Brent turun 3,7% hingga diperdagangkan pada $63,05 per barel.(yds)
Sumber: Bloomberg