Dolar Melemah karena Meningkatnya Volatilitas

Dolar melemah terhadap mayoritas mata uang utama, sementara Treasury memangkas kerugian di sesi Asia, karena Tarif besar-besaran Presiden AS Donald Trump, termasuk pungutan 104% terhadap Tiongkok yang mulai berlaku.
Indeks Spot Dolar Bloomberg turun untuk hari kedua, turun sebanyak 0,7%.
Treasury turun, dengan imbal hasil jangka panjang naik paling tinggi; imbal hasil 10 tahun naik 7bps menjadi 4,36%, setelah mencapai titik tertinggi harian 4,51%.
Pasangan EUR/USD menguat sebanyak 1,2% menjadi 1,1089, dibantu oleh harapan untuk belanja fiskal di Jerman, sebelum memangkas setengah kenaikannya.
Pasangan EUR/GBP naik untuk hari kelima, naik ke level terkuatnya dalam setahun sebelum kehilangan daya tarik. USD/CHF turun 0,6% menjadi 0,8425, setelah jatuh ke 0,8382, terendah sejak 6 September
Sementara pasangan USD/JPY memangkas separuh penurunan 1,2% menjadi 145,37; Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan bank sentral memantau dengan saksama ketidakpastian yang berkembang seputar kebijakan perdagangan global, meskipun inflasi dan ekonomi domestik secara umum tetap sejalan dengan prospek BOJ.(yds)
Sumber: Bloomberg