Dolar Australia (AUD) menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut terhadap Dolar AS (USD) pada hari Rabu (9/4), didukung oleh komentar dari Presiden AS Donald Trump yang menunjukkan keinginan untuk bernegosiasi dengan mitra dagang. Pernyataan Trump meningkatkan optimisme tentang potensi meredanya ketegangan perdagangan global.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengungkapkan bahwa hampir 70 negara telah menghubungi Gedung Putih untuk menegosiasikan Tarif. Namun, volatilitas Pasar diperkirakan akan tetap tinggi setelah Trump mengancam akan mengenakan Tarif tambahan sebesar 50% pada impor Tiongkok jika Beijing tidak mengurangi bea masuknya pada barang-barang AS.
AUD tetap tertekan di tengah ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang sedang berlangsung, terutama karena Australia mempertahankan hubungan ekonomi yang kuat dengan Tiongkok. Beijing telah mengecam ancaman terbaru Trump sebagai “pemerasan” dan berjanji untuk melindungi kepentingannya.
Prospek ekonomi Australia tetap rapuh, dengan kepercayaan bisnis dan konsumen menurun. Data yang lemah tersebut telah memperkuat ekspektasi akan sikap yang lebih dovish dari Reserve Bank of Australia (RBA), dengan Pasar sekarang memperkirakan penurunan suku bunga hingga 100 basis poin tahun ini—dimulai pada bulan Mei, dengan kemungkinan penurunan lebih lanjut pada bulan Juli dan Agustus.(ads)
Sumber: FXStreet
Dolar Australia Menguat Di Tengah Potensi Meredanya Ketegangan Perdagangan Global
