PT. Rifan Financindo Berjangka – Dalam perkembangan luar biasa, pemandangan investasi dalam pengembangan infrastruktur Kota Nusantara, yang melibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, diproyeksikan mencapai Rp45,5 triliun pada akhir tahun 2023. Prestasi monumental ini diungkapkan oleh Bambang Susantono, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), dalam pengumuman terbarunya di Penajam.
Perjalanan ini dimulai dengan penempatan batu pertama secara simbolis untuk beberapa proyek infrastruktur Kota Nusantara pada bulan September 2023, menandai total investasi sekitar Rp23 triliun. Selanjutnya, fase kedua, yang berlangsung pada 1-2 November, melihat investasi melonjak menjadi sekitar Rp12,5 triliun.
Investasi kumulatif untuk kedua fase dalam pengembangan infrastruktur ibu kota baru Indonesia ini mencapai Rp35,5 triliun. Melangkah ke depan, fase ketiga diperkirakan akan menarik investasi tambahan sekitar Rp10 triliun, dengan berbagai proyek yang siap menerima penempatan batu pertama.
Di antara proyek-proyek terkemuka dalam fase mendatang adalah keterlibatan otoritas keuangan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Selain itu, pengembangan sektor perhotelan dengan Jambuluwuk Hotels and Resort, The Pakubuwono Development, BSH Group, Indogrosir, Balikpapan Superblock (BSB), dan kemitraan antara Erajaya Group dan Grand Lucky juga dalam tahap perencanaan.
Fase ketiga juga akan menyaksikan dimulainya proyek-proyek yang berfokus pada pelestarian lingkungan, termasuk Kebun Raya, Reforstasi Hutan IKN, dan Pusat Suaka Orangutan (PSO) oleh Arsari Group. Selanjutnya, gerakan hijau bernama Sabuk Hijau Nusantara akan meluncurkan inisiatif penghijauan melalui partisipasi publik untuk reforestasi.
Puncak dari proyek ambisius ini diharapkan tercapai pada 13-15 Desember 2023, dengan Presiden Joko Widodo mengawasi penempatan batu pertama untuk fase ketiga. Acara ini tidak hanya akan menandai tonggak penting tetapi juga memberikan kesempatan bagi Presiden untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dalam fase-fase sebelumnya.
PT. Rifan Financindo Berjangka – Glh