PT. Rifan Financindo Berjangka – Di lanskap keuangan yang selalu berubah dunia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berada pada persimpangan jalan, siap untuk bergerak lateral. Antisipasi ini berasal dari optimisme yang meluas seputar sikap dovish yang dianggap akan diambil oleh The Federal Reserve (The Fed).
Pada Rabu, 22 November 2023, IHSG diprediksi akan bergerak secara horizontal, mencerminkan pendekatan hati-hati yang diharapkan dari The Fed dalam membentuk kebijakan suku bunga masa depan. Membuka hari dengan penurunan 0,24% pada 6.945,05, level dukungan kunci IHSG diproyeksikan antara 6.900-6.940, sementara level resistensi melayang pada 7.000-7.030, menurut wawasan dari Kepala Analis Riset Ritel BNI Sekuritas, Fanny Suherman.
Di tingkat internasional, para pelaku pasar mengawasi catatan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terbaru, di mana pejabat-pejabat The Fed enggan memberikan sinyal pemotongan suku bunga. Sikap yang disampaikan menunjukkan komitmen terhadap kebijakan “restrictive,” mencerminkan kekhawatiran tentang inflasi yang persisten atau sedikit meningkat.
Di dalam negeri, Indonesia mengumumkan defisit transaksi berjalan sebesar $0,9 miliar USD untuk K3-2023. Sementara itu, di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average turun 0,18%, S&P 500 turun 0,20%, dan Nasdaq mengalami koreksi sebesar 0,59% dalam sesi perdagangan sebelumnya.
Di seluruh kawasan Asia-Pasifik, pergerakan yang beragam terungkap. Nikkei menguat sebesar 0,64%, Hang Seng sedikit melemah 0,02%, Shanghai turun 0,19%, dan Straits Times naik sebesar 0,02%.
Di tengah tapestri keuangan global ini, sesi perdagangan hari ini memiliki arti penting, dengan Taiwan dijadwalkan untuk mengumumkan tingkat pengangguran untuk Oktober 2023.
PT. Rifan Financindo Berjangka – Glh