Memandang ke Depan di Pasar Asia: Tiongkok dan Kondisi Ekonomi AS

PT Rifan Financindo Berjangka – Tiongkok sedang menghadapi tantangan ekonomi yang semakin dalam pada kuartal kedua tahun ini. Pertumbuhan GDP yang hanya mencapai 4.7% jauh di bawah harapan sekitar 5.1%, menyoroti kebutuhan akan dukungan fiskal dan moneter lebih lanjut dari pemerintah. Data ekonomi baru-baru ini menunjukkan bahwa permintaan domestik Tiongkok sangat tertekan, dengan kebijakan deflasioner yang dominan saat ini.

Dampak pada Pasar Global

Reaksi terhadap kondisi Tiongkok yang mengecewakan ini telah terlihat di pasar global, dengan imbal hasil obligasi jangka panjang AS yang lebih tinggi dan kurva imbal yang lebih curam. Ini mencerminkan harapan akan defisit anggaran yang lebih luas dan inflasi yang lebih kuat di masa depan, mempengaruhi aset-aset Asia secara keseluruhan.

Kebijakan Moneter AS dan Reaksi Pasar

Di sisi lain, kebijakan moneter AS juga menjadi sorotan. Spekulasi tentang pemotongan suku bunga lebih awal dari yang diperkirakan telah mendorong kenaikan imbal hasil AS, yang kemungkinan akan memberikan tekanan tambahan terhadap sentimen di pasar Asia dan negara-negara berkembang.

Perkembangan Terkini dan Prospek Pasar

Pasar saham AS menunjukkan kenaikan moderat, dengan prospek yang serupa di pasar futures pada hari Selasa. Jepang, yang libur pada hari Senin, kembali beraktivitas dengan arah yen yang kemungkinan akan mempengaruhi sentimen di semua aset. Selain itu, pertemuan pleno ketiga Partai Komunis Tiongkok sedang berlangsung, dimana hasilnya dapat memberikan sinyal positif bagi investor.

 

PT Rifan Financindo Berjangka – Glh