Dolar Menguat, Yen Stabil Setelah Inflasi Jepang Bertahan Di Atas Target BOJ

Dolar stabil pada hari Jumat (21/7) karena data menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja AS yang dapat menyebabkan Federal Reserve mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk lebih lama, sementara yen menguat setelah inflasi inti konsumen Jepang kembali dipercepat pada bulan Juni.

Pertemuan bank sentral dari Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat dijadwalkan minggu depan, dengan investor menganalisis data untuk mengukur jalur kebijakan moneter yang kemungkinan akan mereka buat dengan lebih baik.

Yen Jepang menguat 0,08% menjadi 139,97 per dolar setelah indeks harga konsumen inti nasional naik 3,3% pada Juni dari tahun sebelumnya, sesuai dengan perkiraan pasar rata-rata, tetapi tetap di atas target 2% Bank of Japan.

Data mendukung kemungkinan BOJ akan merevisi perkiraan inflasi tahun ini dalam proyeksi baru yang akan dirilis minggu depan.

Gubernur BOJ Kazuo Ueda awal pekan ini mengatakan Jepang masih jauh dari mencapai target inflasi bank 2% secara berkelanjutan, memadamkan spekulasi bahwa perubahan untuk kontrol kurva imbal hasil akan terjadi minggu depan.

Yen telah tergelincir sekitar 1% terhadap dolar minggu ini dan berada di jalur untuk menghentikan kenaikan dua minggunya.

Sementara itu, data semalam menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun pekan lalu, menyentuh level terendah dalam dua bulan di tengah pengetatan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung.

Pasar mengharapkan kenaikan 25 basis poin dari Fed minggu depan dan kemungkinan bank sentral AS untuk terus menaikkan suku bunga setelah data.

Terhadap sekeranjang mata uang, dolar naik 0,03% pada 100,78, setelah naik 0,5%. Indeks berada di jalur untuk kenaikan 1% dalam seminggu.

Euro naik 0,04% menjadi $1,1132, setelah turun 0,6% pada hari Kamis. Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada 27 Juli, menurut semua ekonom dalam jajak pendapat Reuters, sebagian besar dari mereka sekarang juga mengharapkan kenaikan lain pada bulan September.

Dolar Australia turun 0,28% menjadi $0,676, sedangkan kiwi turun 0,34% menjadi $0,621. (Arl)

Sumber : Reuters

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *