Dolar Melemah Saat Pasar Menanti Data Inflasi AS

PT. Rifan Financindo Berjangka – Dolar AS mengalami penurunan terhadap mata uang utama lainnya dalam perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) seiring pelaku pasar yang penuh antisipasi menanti data inflasi AS. Hasil dari data ini diharapkan memberikan wawasan mengenai kebijakan The Federal Reserve ke depan. Indeks dolar, yang mengukur nilai mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah sebesar 0,21 persen menjadi 105,6405. Para pedagang dengan cermat memantau rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang dijadwalkan pada hari Selasa, sebuah faktor krusial dalam menentukan apakah The Fed perlu memperkuat langkah-langkahnya terhadap inflasi.

Di tengah perkembangan ini, potensi gangguan layanan pemerintah AS muncul, dengan ratusan ribu pekerja federal yang mungkin diminta untuk tidak bekerja jika Kongres gagal memberikan pendanaan pada tanggal 17 November. Moody’s menurunkan prospek peringkat kredit AS dari “stabil” menjadi “negatif” pada hari Jumat, dengan alasan defisit fiskal yang besar dan penurunan keterjangkauan utang.

Dalam perdagangan penutupan di New York, euro naik menjadi $1,0702 dari $1,0679, sementara pound Inggris naik menjadi $1,2277 dari $1,2217. Dolar AS mencapai 151,5970 yen Jepang, sedikit lebih tinggi dari 151,5840 yen sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9016 franc Swiss dari 0,9027 franc Swiss. Selain itu, dolar AS melemah menjadi $1,3799 dolar Kanada dari $1,3810 dolar Kanada dan $10,8390 krona Swedia dari $10,9151 krona Swedia.

PT. Rifan Financindo Berjangka – Glh